loading...

MARAH!!! Menhan: Masuk TNI Itu Tujuannya Jadi Prajurit, Jangan Minta-minta Jadi Kepala Daerah


CIKAOKINFO- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyambangi markas Batalion 467 Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas) di Halim Perdanakusumah. Ryamizard memberikan pengarahan dan pembekalan kepada perwira dan komandan satuan yang bertugas di lingkungan Korps Paskhas.

Dalam sambutannya, ia mengingatkan semua prajurit Paskhas untuk melaksanakan tugas dengan hati yang penuh tanggung jawab dan bekerja profesional sesuai dengan aturan yang ada. Tak hanya itu, Ryamrizard juga mengingatkan sebagai prajurit harus loyal terhadap bangsa dan negara.

loading...

"Saya menghayati tugas saya sebagai prajurit. Saya betul-betul mencintai prajurit dan mencintai bangsa dan negara. Saya panglima Kostrad, Kasad enam tahun. Enam kali Idul Fitri saya di Aceh, kalau Tahun Baru saya di Papua. Kalau Natal juga di Papua," ujar Ryamizard, di Markas Paskhas, Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (4/5).

"Saya lupakan itu hari-hari libur bersama anak-anak saya di rumah dan saya menghayati pekerjaan itu," lanjut dia.

Selain menekankan tanggung  jawab dan loyalitas, Ryamizard juga mengingatkan seluruh prajurit untuk fokus terhadap tugas yang sudah diberikan undang-undang. Tugas sebagai TN, lanjut dia, bukanlah untuk hal-hal yang bersifat politis seperti ikut pilkada serentak.

"Jadi kita cita-cita masuk tentara ini adalah untuk menjadi prajurit profesional. Tugas itu harus dilaksanakan sebaik-baknya. Ini masuk tentara sudah berangan-angan jadi apa," katanya.

"Waduh ini rusak, jadi bupati, gubernur, atau menjadi kepala daerah. Kalau diberi jalan ya okelah, tapi jangan minta-minta. Minta-minta itu pengemis, kalau dikasih, alhamdulilah," lanjut Ryamrizard. 

loading...

Selain mengingatkan soal pelaksanaan tugas pokok seorang prajurit, mantan KSAD ini juga mengingatkan seluruh anggota TNI untuk mengutamakan sikap rendah hati dan menjaga kewibawaannya untuk mengayomi masyarakat.

Ryamrizard juga meminta personel TNI untuk menjadi prajurit yang dekat dengan masyarakat dan memberi solusi jika muncul permasalahan.
"Kalian ini pemimpin bukan mencari masalah tapi menyelesaikan masalah. Pemimpin itu harus pandai merasa, bukan merasa pandai. Merasa pandai itu sombong. Tentara enggak boleh gitu, tentara itu mengayom dan menjaga persatuan bangsa," tutup  Ryamizard.

Ryamizard mengenakan seragam Paskhas lengkap dengan baret jingga bintang empat yang menjadi ciri khas pasukan tersebut.

Ia disambut dengan yel-yel dari pasukan Paskhas. Saat hendak memasuki gedung, ia disambut dengan tarian khas daerah khas Papua.

Post a Comment

0 Comments